Sodetan Bengawan Solo ke laut di Lamongan normal

unit pelaksana teknis (upt) pengelolaan sumber daya air wilayah bengawan solo di bojonegoro, jatim, menyatakan sodetan bengawan solo ke laut jawa pada lamongan bisa berfungsi normal untuk mengalirkan debit banjir.

sodetan sedayu lawas dapat memotong puncak banjir bengawan solo sebesar 423,075 meter kubik per detik pas hasil pengukuran yang kami lakukan, selasa (9/4), tutur kasi operasi upt pengelolaan sumber daya air wilayah bengawan solo dalam bojonegoro mucharom, rabu.

ia mengakui, kapasitas sodetan supaya mengalirkan debit banjir sudah menurun dibandingkan saat awal dibangun beberapa tahun 2012 yang bisa mengalirkan debit air banjir ke laut jawa sekitar 600 meter kubik per detik.

berkurangnya kapasitas sodetan sesuatu yang wajar, sebab bertambahnya sedimen dan masuk ke sodetan, katanya.

meski demikian, kapasitas sodetan yang mampu mengalirkan debit air banjir sebesar 423,075 meter kubik per detik itu masih lumayan efektif untuk memotong puncak banjir bengawan solo dalam daerah hilir jatim.

Informasi Lainnya:

kalau banjir lambat surut bukan faktor sodetan, namun lebih banyak dipengaruhi besarnya debit air banjir daripada daerah hulu jateng juga ngawi dan anak sungainya dan masuk ke bengawan solo, katanya.

lebih lanjut ia menunjukan pengukuran debit air selama sodetan dalam plangwot, kecamatan laren hingga selama sedayu lawas, kecamatan brondong sepanjang 13,4 kilometer diselenggarakan ketika puncak banjir luapan bengawan solo melanda hilir dengan skala sulit.

selain mengerjakan pengukuran kapasitas sodetan, pihaknya juga menerjunkan tim supaya mengukur luasnya wilayah genangan banjir bengawan solo di daerah hilir jatim, mulai bojonegoro sampai gresik.

ada wacana daripada pemprov jatim supaya mengembangkan kemampuan sodetan untuk usaha mengantisipasi banjir luapan bengawan solo dalam daerah hilir jatim, ujarnya.

oleh sebab itu, data hasil pengukuran kapasitas debit banjir yang dialirkan melalui sodetan dilaporkan langsung pada dinas pengairan provinsi jatim untuk bahan kajian.

sesuai data pada badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) bojonegoro, luapan bengawan solo melalui ketinggian air di papan duga di bojonegoro 15,55 meter (siaga iii), selasa (9/4), mengakibatkan 113 desa selama 15 kecamatan terendam air banjir.

warga dan terkena dampak banjir sebanyak 12.688 kepala keluarga (kk), selama antaranya sebanyak 3.980 jiwa harus mengungsi ke gedung serbaguna milik pemkab, tanggul bengawan solo, serta jalan raya dan rel kereta api (ka) bojonegoro-cepu, jateng.

genangan banjir dan merendam tanaman padi seluas 3.746 hektare, palawija 803 hektare. selain tersebut banjir dan merendam jalan desa 125 kilometer lebih, jalan kabupaten 10 kilometer, sederat lembaga pendidikan, tempat ibadah, prasarana dan sarana publik lainnya.